Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pengrov Pelti) Jawa Timur menggelar turnamen Tenis International Junior ITF Widjojo Soejono XXXIX di lapangan tenis Kodam V Brawijaya, Surabaya pada 2-9 Oktober 2022.
Kegiatan ini diikuti sekitar 500 petenis, 100 di antaranya berasal dari luar negeri yakni Vietnam, Singapura, Pilipina, Korea, Hongkong, Jepang, Australia, Thailand, Fuji, Malaysia, Prancis, dan Belanda.
Hal itu mendapat apresiasi dari Rildo Ananda Anwar Ketua Umum Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PB Pelti).
“Kami bangga dengan penyelenggaraan turnamen Widjojo Soejono yang masih konsisten di tengah kondisi sekarang,” kata Rildo pada Budi Leksono Suara Surabaya, Selasa (4/9/2022).
Menurutnya, gelaran Widjojo Soejono ini merupakan even legendaris. Banyak melahirkan pemain junior potensial. Pemain yang lahir di even ini banyak yang menjadi pemain nasional.
“Semua pemain nasional pernah merasakan ikut even Widjojo Soejono. Sebut saja Yustejo Tarik, Romana Tedjakusuma dan Lisa Andriyani,” ungkapnya.
Pihaknya berharap gelaran Widjojo Soejono ini bisa melahirkan bibit bibit baru. Apalagi, PB Pelti punya kebijakan menurunkan pemain junior di tim Davis Indonesia.
“Kebijakan PB di setiap piala Davis, maka tim Davis kita harus disertakan satu pemain junior. Langkah ini sebagai regenerasi atlet, agar ke depan kita tidak akan kehabisan atlet,” jelasnya.
Karena itu, Rido meminta para pemain junior Indonesia bisa memanfaatkan turnamen ini untuk mengasah kemampuan dan bisa meraih prestasi. Sebab, turnamen ini diikuti oleh banyak pemain yang berasal dari luar negeri.
“Saya sih menargetkan pemain junior kita, baik putra dan putri bisa juara. Ini pengalaman berharga bagi petenis junior. Karena itu, mereka harus punya target di sini,” katanya.
Sejauh ini, Rido menilai pembinaan pemain junior di Tanah Air susah bagus. “Saya sudah keliling daerah-daerah dan minta supaya disiapkan petenis junior,” tandasnya.(gat/ipg)